Sunday, August 30, 2015

Present du subjonctif

Subjonctif berhubungan dengan 2 macam waktu dalam setiap verba, yakni waktu kini (présent du subjonctif) dan waktu lampau (imparfait du subjonctif). Untuk membuat kalimat dalam bentuk présent du subjonctif dilakukan dengan cara mengambil atau memotong – nt dari pelaku orang ketiga jamak bentuk présent de l’indicatif. Kemudian sisanya inilah yang merupakan orang pertama tunggal pada bentuk subjonctif.
Contoh: Ils craigne-nt, orang ketiga jamak présent (infinitif: craindre - takut) menjadi: que je craigne, yaitu orang pertama subj.). Dengan menambah akhiran ( -e, -es, -e, - ions, iez, - ent) di belakang akar tersebut, dengan mudah kita dapat membuat bentuk subjonctif ini pada verba lain, kecuali untuk kata kerja : être, avoir, aller, faire, pouvoir, savoir, valoir dan vouloir. Karena verba-verba yang disebutkan terakhir ini merupakan présent du subjonctif yang tidak beraturan, sehingga perlu pembahasan secara khusus.
Di bawah ini beberapa perasaan yang harus kita buat dalam kalimat subjonctif.
v Jika dalam kalimat pokok terdapat verba yang menyatakan suatu keinginan (vouloir – mau; exiger – menuntut; désirer – menginginkan)
Contoh :
Je veux que vous travailler. - Saya mau kamu sekalian/anda bekerja.
On exige que nous partions. - Orang menuntut supaya kami berangkat.
v Suatu perasaan (craindre – takut; regretter – menyesal; être content – puas; c’est dommage – menyayangkan).
Contoh :
Elle craint que sa mere soit tombée malade.
(Dia takut sampai ibunya jatuh sakit).
C’est dommage qu’il ne fût pas venu.
(Sayang bila dia tidak datang).
v Sebuah keraguan atau ingkar (douter, nier).
Contoh :
Je doute qu’elle soit heureuse. - Saya ragu apakah dia berbahagia.
v Suatu keharusan atau ke (tidak) mungkinan (il faut, il est nécessaire, il est (im) possible).
Contoh :
Il était nécessaire qu’on eût plus d’argent.
(Adalah perlu bahwa orang memiliki uang lebih).
v Jika di antara induk kalimat dengan anak kalimat dipakai kata-kata sambung seperti: afin que, avant que, sans que.
Contoh :
Il travaille afin qu’il réussisse.
(Dia bekerja sampai dia berhasil (akan berhasil).
Nous venons avant que vous soyez parti.
(Kami datang sebelum anda berangkat).
Il partait sans que personne ne le vît.
(Dia berangkat tanpa seseorang melihatnya).
v Dalam anak kalimat sifat, jika anteseden[1] memenuhi persyaratan yang pasti.
Contoh :
Il n’y a personne qui puisse faire cela.
(Tidak seorang pun yang dapat mengerjakan itu).
Jakarta est la plus belle ville qu’il y ait dans notre pays.
(Jakarta adalah kota paling cantik yang ada di negara kita).


[1] anteseden berasal dari antecedent yang berarti “sesuatu benda/orang” yang telah diketahui sebelumnya.

Related Post:

Widget by [ Monsieur Suryo ]

No comments:

Post a Comment